HomeOpiniSalahkah Menteri Marah-Marah?

Salahkah Menteri Marah-Marah?

Prestasi Hj. Ir. Tri Rismaharini memang fenomenal. Mengubah metropolitan terbesar kedua tanah air yang terkenal semerawut menjadi kota yang cantik luar dalam bukan perkara mudah. Dan ternyata meskipun beliau seorang wanita, Bu Risma sanggup mewujudkannya dalam 2 periode kepemimpinannya sebagai Wali Kota Surabaya.

Salah satu karakter yang dikenal publik adalah empatinya terhadap masyarakat dan tempramennya yang mudah meledak saat melihat pejabat yang seharusnya melayani masyarakat tidak bekerja optimal.

Marah.

Ya, benar, marah atau marah-marah. Bu Risma sepertinya bukan sosok yang saat melihat sesuatu yang nggak beres lalu menyimpan, mencatat, lalu membahasnya di kantor.

Saat dia melihat got mampet, saat itu juga dia turun sendiri, memanggil petugas terkait, kalau perlu turut pegang cangkul, baru pergi setelah selesai. Demikian pula saat dia melihat pejabat tidak bekerja dengan benar melayani warga sesuai tugasnya. Dia akan meluapkan kemarahannya saat itu juga. Meskipun itu di depan orang banyak, dia nggak peduli.

Yang namanya karakter itu melekat. Orang-orang tua Sunda tempat saya dibesarkan bilang “Adat mah kakurung ku iga”, artinya karakter itu terkurung iga kita. Maksunya karakter seseorang itu nggak bakal, atau mungkin lebih tepatnya sangat sulit untuk diubah.

Saat dihari-hari terakhirnya memimpin Surabaya, beliau didaulat untuk membantunya menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Barubara yang digeret KPK, Bu Risma sebagai Menteri Sosial tetaplah sosok yang sama dengan Bu Risma sebagai Walikota Surabaya, empati dan tempramennya sama-sama tinggi.

Di hari-hari pertama menjabat sebagai Menteri Sosial, saat melihat rakyat kesulitan empatinya membuat dia turun tangan saat itu juga. Ingat dong kasus yang kemudian dijelaskannya sebagai refleks karena kebetulan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri dalam perjalanan dari rumah ke kantor.

Lihat, berhenti, turun, fahami lewat dialog langsung, ambil tindakan, GPL alias gak pake lama. Gak harus nunggu kajian lah, rapat lah, apalah. Bahkan gak perlu nunggu dia sampai ke kantor dulu.

Sayangnya situasi memang beda. Saat Bu Risma mengemban jabatan Wali Kota, beliau tinggal dan berkantor di Surabaya. Kalau dalam perjalanan dari rumah ke kantor beliau berhenti dan bertindak saat melihat ada yang nggak beres, oke-oke aja. Sebagai Menteri Sosial dia tinggal dan berkantor di Jakarta. Perjalanan dari rumah ke kantor itu melintasi “daerah kekuasaan orang lain”.

Gak heran kalau kemudian banyak yang menggorengnya menjadi seolah-olah tabuhan genderang perang Bu Risma untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan DKI 1 dari Anies Baswedan.

Saat satu sisi karakternya langsung muncul di hari pertamanya mengemban jabatan baru sebagai Menteri Sosial saya sudah menduga, tidak akan lama sebelum sisi lain karakternya akan muncuk juga.

Marah-marah.

Dan sekarang sudah benar-benar terjadi. Video Bu Risma memaki bahkan mendorong-dorong orang dengan ballpoint beredar di jagat maya.

Sikap sama dalam situasi berbeda sepertinya memang menuai reaksi yang berbeda pula.

Saat sebagai Walikota Bu Risma marah-marah, lebih banyak orang memuji, setidaknya mrmaklumi. Pertama mungkin entah masyarakat Kota Surabaya atau staf dan pejabat Pemkot Surabaya itu lebih seperti anak-anaknya. Bagi seorang ibu, marah-marah itu bukan cermin kemarahan apalagi lebencian. Masih mending nggak pake njewer atau nyubit.

Seorang menteri tidak punya anak buah apalagi wilayah. Kecuali sedikit orang yang bekerja di kantornya, semua yang lain itu wilayah orang, anak orang. Saat anak orang dimaki, meskipun mungkin anak itu salah, Bapaknya pasang badan.

Ya memang bapak model begitu mungkin bisa dibilang bapak yang nggak tahu diri. Anaknya bikikin salah sampe dimarahin orang koq bukannya minta maaf dan “beresin” anaknya, ini malah membabi-buta membela anaknya dan menyalahkan orang lain yang marah. Tapi ya mesti masuk kategori nggak tahu diri, bapak dengan kelakuan model gitu itu banyak, pake banget pula.

Fenomena ini muncul saat Bu Risma dikabarkan marah-marah di Gorontalo, sontak Gubernur Gorontalo menunjukkan sikap “nggak terima” anaknya dimarah-marahi.

Saat tahu anaknya dimarah-marahi, bukannya nyari tahu persoalannya, minta maaf atas kesalahan anaknya, dan “beresin” kelakuan anaknya yang bikin orang marah-marah itu, sang Gubernur malah menunjukkan sikap sebaliknya. Seperti dilansir banyak media, dia malah bilang “Saya nggak terima!”, “Saya tersinggung!”

Dan lagi-lagi, ini bukan Surabaya yang dipimpinnya dulu. Sebagai seorang menteri, Bu Risma sekarang seorang pejabat pemerintah pusat. Apapun yang dia lakukan langsung jadi gorengan untuk menghambat langkahnya. Langkah yang nggak ada yang tau juga apa dia nantinya akan ambil.

Ini juga situasi berbeda. Dulu saat Bu Risma menjadi Walikota, kalaupun mau digoreng siapa sih yang mau goreng? Untuk kepentingan apa? Apalagi setelah kemudian dia memimpin dalam periode kedua sehingga tidak mungkin juga maju lagi.

Sekarang mau nggak mau, niat nggak niat, tetap saja Bu Risma menjadi salah satu kuda hitam yang mungkin bisa memaksa Anies Baswedan hanya memerintah DKI Jakarta satu periode saja. Bahkan sejumlah lembaga survey sudah memasukkan Bu Risma ke dalam daftar tokoh yang dipantau elektabilitasnya dalam mengukur peta persaingan menuju RI 1.

Tidak heran kalau selain sang bapak yang anak-anaknya dimarahi, mereka yang melontarkan kritik terhadap tindakan marah-marah Bu Risma muncul dari sejumlah kalangan lain juga.

Jangan terlalu heran lah. Biasa saja.

Gini aja liatnya. Mulainya dari daftar tokoh-tokoh yang berpotensi maju memperebutkan DKI 1 dan RI 1. Siapapun di dalam daftar itu, kalau mereka melakukan sesuatu yang “layak goreng”, akan digoreng habis-habisan.

Sekali lagi ya. Saya bilang “layak goreng”. Bukan soal benar atau salah.

Lalu bagaimana dengan sikap tempramental sebagai seorang pejabat negara yang kemudian dijadikan sebagai alasan mereka yang berusaha memojokkan Bu Risma dengan isu marah-marah ini?

Saya sendiri sih nggak nyalahin, biasa aja.

Mungkin kalai saya dalam posisi beliau saya nggak akan marah-marah on spot. Tapi bukan soal benar atau salah. Karena karakter saya beda. Dan setiap orang akan bersikap, bertindak, berbicara, sesuai dengan karakter dasarnya.

Bahkan orang yang memalsukan karakternya sendiri pun, misalnya bengis tapi penampilannya ramah, cabul tapi ditutupi dengan gaya agamis. Tetap saja itu soal karakter. Karakter seperti itu karakter penipu. Sampai karakter sendiri saja dipalsukan sedemikian rupa.

Saat seseorang menjadi pemimpin, karakter itu akan mempengaruhi gaya kepemimpinannya juga.

Untuk seorang pemimpin, marah itu bukan lagi soal ungkapan perasaan, marah itu instrumen manajemen.

Dengan marah dia memberi penekanan akan pentingnya sesuatu. Dengan marah dia menunjukkan kepada semua orang bahwa siapapun yang salah akan kena sanksi. Entah sanksi hukum, sanksi administrasi, atau mungkin juga sanksi sosial.

Di lingkungan birokrasi, sanksi itu kadang sulit diterapkan karena menuntut proses bertele-tele yang makan waktu. Harus didahulu teguran dan pembinaan berulang-ulang. Malah kadang harus ditempuh melalui proses hukum yang berjenjang dan sangat panjang.

Yang paling cepat ya sanksi sosial itu. Maki di depan umum.

Jalan terus Bu Risma!

Untuk menjawab pertanyaan yang menjado judul ini, “Pantaskah menteri marah-marah?”, jawaban saya sih selama alasannya jelas dan yang jadi sasaran kemarahannya itu memang orang yang tepat untuk kena marah, ya pantas-pantas saja.

Orang salah dimarah-marahin itu yang wajar-wajar saja. Memang ada metode-metode lain selain marah-marah. Tapi kalau lebih memilih pake metode marah-marah daripada metode-metode lainnya, sah-sah saja.

Yang salah itu orang salah didiemin.

Masih bagusan menteri marah-marah asal kinerjanya jelas daripada menteri diam-diam, senyum-senyum, ramah dan nggak pernah marah, tahu-tahu diberitakan kena OTT dan dipakein rompi orange sama KPK.

- A word from our sponsors -

spot_img

Most Popular

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

More from Author

Trading dengan Akun Demo: Latihan Tanpa Risiko

Temukan bagaimana akun demo trading bisa menjadi alat belajar yang ampuh bagi trader pemula. Mulai trading tanpa risiko dan siapkan diri untuk pasar riil.

Jurnal Trading: Mengapa Aktivitas Trading Harus Dicatat dan Bagaimana Caranya

Dapatkan wawasan mendalam tentang pentingnya jurnal trading. Pelajari mengapa Anda harus mencatat kegiatan trading dan bagaimana melakukannya.

Belajar dari Trader Sukses: Kebiasaan dan Prinsip yang Dapat Kita Terapkan

Temukan kebiasaan dan prinsip penting dari trader sukses dan pelajari bagaimana Anda bisa menerapkannya dalam perjalanan trading Anda.

Strategi Trading Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Menentukan Gaya Trading yang Sesuai dengan Kepribadian Anda

Dalam dunia trading, mengembangkan strategi yang sesuai dengan gaya dan kepribadian...

- A word from our sponsors -

spot_img

Read Now

Trading dengan Akun Demo: Latihan Tanpa Risiko

Temukan bagaimana akun demo trading bisa menjadi alat belajar yang ampuh bagi trader pemula. Mulai trading tanpa risiko dan siapkan diri untuk pasar riil.

Jurnal Trading: Mengapa Aktivitas Trading Harus Dicatat dan Bagaimana Caranya

Dapatkan wawasan mendalam tentang pentingnya jurnal trading. Pelajari mengapa Anda harus mencatat kegiatan trading dan bagaimana melakukannya.

Belajar dari Trader Sukses: Kebiasaan dan Prinsip yang Dapat Kita Terapkan

Temukan kebiasaan dan prinsip penting dari trader sukses dan pelajari bagaimana Anda bisa menerapkannya dalam perjalanan trading Anda.

Strategi Trading Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Menentukan Gaya Trading yang Sesuai dengan Kepribadian Anda

Dalam dunia trading, mengembangkan strategi yang sesuai dengan gaya dan kepribadian Anda adalah kunci kesuksesan jangka panjang. Dua konsep utama yang harus dipahami oleh para trader adalah strategi trading jangka pendek dan strategi trading jangka panjang. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta memerlukan pendekatan yang berbeda...

Platform Trading Terbaik untuk Pemula: Tips dan Rekomendasi

Platform trading terbaik untuk pemula: Temukan rekomendasi dan tips dalam memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan Anda, serta cara memaksimalkan fitur-fitur yang ditawarkan. Platform trading terbaik merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan bagi para trader, terutama bagi mereka yang baru memulai perjalanan dalam dunia trading. Memilih...

Manajemen Risiko dalam Trading: Teknik Melindungi Modal dan Mengoptimalkan Keuntungan

Manajemen risiko dalam trading adalah kunci sukses bagi para trader. Pelajari teknik melindungi modal, mengoptimalkan keuntungan, dan menjaga kesehatan mental Anda dalam menghadapi fluktuasi pasar. Manajemen risiko dalam trading merupakan aspek yang sangat penting dan seringkali diabaikan oleh banyak trader, terutama mereka yang baru memulai perjalanan trading mereka....

Psikologi Trading: Mengelola Emosi dan Disiplin dalam Menghadapi Dinamika Pasar

Psikologi trading sangat penting untuk kesuksesan trader dalam menghadapi dinamika pasar. Pelajari bagaimana mengelola emosi, disiplin, dan mengatasi bias kognitif dalam artikel ini. Psikologi trading merupakan aspek yang sering diabaikan dalam dunia trading, padahal sangat penting untuk kesuksesan seorang trader. Membaca, memahami, dan menerapkan prinsip-prinsip psikologi trading tidak...

Analisis Teknikal dan Fundamental: Memahami Alat dan Strategi Penting dalam Trading

Analisa teknikal dan fundamental: Pelajari alat dan strategi penting dalam trading untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko. Baca artikel ini sekarang! Di era digital saat ini, semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk mencoba peruntungan dalam dunia trading. Pasar keuangan menawarkan berbagai peluang untuk mencapai kebebasan finansial dan...

Mengenal Jenis-Jenis Trading: Forex, Saham, Komoditas dan Crypto

Pemula yang baru terjun dalam dunia trading sering kali merasa kewalahan dengan banyaknya informasi dan pilihan instrumen yang tersedia. Apakah Anda seorang trader pemula atau seseorang yang ingin menggali lebih dalam tentang dunia trading, mengenal berbagai jenis trading dan memahami perbedaan antara forex, saham, komoditas, dan crypto...

SEO Multidimensi: Mengoptimalkan Strategi SEO Anda dengan Memperhatikan Faktor-Faktor Lain Selain Ranking

Pada era digital saat ini, perusahaan dan pengusaha semakin menyadari pentingnya SEO (Search Engine Optimization) dalam strategi pemasaran mereka. Tidak mengherankan, mengingat sebagian besar konsumen mengandalkan mesin pencari seperti Google untuk mencari informasi, produk, dan layanan yang mereka butuhkan. Namun, terlalu sering, para pemula dalam dunia SEO...

Sinergi SEO dan Media Sosial: Meningkatkan Performa SEO dengan Strategi Media Sosial yang Efektif

Sinergi SEO & media sosial: optimalkan strategi pemasaran online dengan taktik efektif di berbagai platform populer. Tingkatkan performa SEO Anda! Di era digital saat ini, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi pemasaran online yang kuat dan efektif. Salah satu komponen penting dalam pemasaran online adalah search engine optimization...

Panduan Trading untuk Pemula: Langkah Demi Langkah untuk Memulai Karir Trading Anda

Panduan lengkap trading untuk pemula: dasar-dasar, instrumen, broker, analisis, platform, manajemen risiko, strategi, dan kiat sukses. Trading merupakan aktivitas yang menarik banyak perhatian dan minat, terutama di era digital saat ini. Dengan kemudahan akses informasi dan platform trading, semakin banyak orang yang tertarik untuk terjun dalam dunia trading....