Seharian kemarin saya sama sekali nggak ada kesempatan duduk di depan komputer atau bahkan sekedar buka laptop sekalipun, meskipun laptop selalu saya bawa, termasuk kelengkapan penunjangnya, termasuk inverter kalau-kalau si laptop kehabisan batre bahkan meja portable yang memungkinkan saya naro laptop di setir. Sepanjang hari jalan terus, entah nyetir entah jalan kaki. Kalaupun ada kesempatan duduk atau sekedar diam sambil berdiripun hanya selewat-selewat saja.
Biasanya dalam kondisi seperti itu biasanya saya bisa memantau kinerja saham yang ada di dalam portfolio saya lewat handphone. Memang layarnya yang mungil dan waktu yang terbatas jelas menyulitkan untuk melakukan analisa serius, screening saham potensial lalu melototin chart dari berbagai sisi untuk memutuskan beli. Tapi sekedar untuk memantau kinerja saham dalam portfolio untuk memutuskan jual atau tahan dulu saja sih masih OK-lah.
Kenapa saya nggak trading saham dengan menggunakan fasilitas otomatis? Jual begitu target tercapai? Mungkin soal gaya saja. Hehehe. Jawabannya sederhana saja. Saya ini pemain bermodal kecil, untuk memaksimalkannya, saya lebih banyak main scalping. Nah scalping ini model tradingnya frekuensi transaksi tinggi tapi jangkanya pendek-pendek. Otomatis profit dari tiap transaksi juga cenderung tipis. Makanya saya biasanya selalu memantau pergerakan untuk memutuskan sendiri kapan jual, supaya untungnya maksimal.
Sialnya kemarin aplikasi yang biasa saya pakai untuk menganalisa kinerja saham tidak bisa dibuka. Sudah berulang kali dicoba tetap gagal. Sudah dicoba dengan menggunakan jaringan internet berbeda juga tidak membuahkan hasil. Saya cek lewat AppStore apakah dia memerlukan update juga ternyata tidak. Sampai akhirnya saya membuat kesalahan, mencoba menguninstall aplikasi itu dengan rencana untuk menginstallnya kembali. Ununstallnya sukses, install ulangnya yang gagal.
Baru belakangan saya membaca berita kalau memang ada sejumlah aplikasi di smartphone Android yang mengalami hal tersebut. Memang ternyata ada beberapa app lain di smartphone saya yang juga mengalami masalah yang sama. Hanya saja efeknya untuk aktivitas saya tidak terlalu signifikan karena nggak penting-penting amat, jarang dipake. Makanya tadinya saya nggak ngeh kalo masalah itu juga kena ke app lain. Puter-puter kesana kemari akhirnya saya juga menemukan petunjuk cara untuk menghentikan masalah tersebut sampai nanti Google menyelesaikan masalahnya dan menerbitkan patch perbaikan itu.
Konon masalah itu disebabkan update salah satu komponen Android. Jadi cara menghilangkan masalahnya tinggal uninstall update itu, artinya balik ke kondisi terakhir sebelum update. Penyelesaian sangat sederhana dan hanya makan waktu nggak sampe hitungan menit ini ternyata memang mujarab. App-app yang tadinya bermasalah langsung lancar jaya.
Tapi masalah saya nggak selesai karena aplikasi yang biasa saya pake menganalisa saham yang sudah terlanjur saya uninstall itu install ulangnya gagal terus. Bukan cuma untuk install baru, ternyata saya juga punya puluhan app lain yang antri harus diupdate dan updatenya gagal terus.
Setelah muter-muter kesana kemari sambil curi-curi waktu, entah pas duduk makan bahkan sekedar pas berhenti karena lampu merah, akhirnya saya menemukan juga penyebab masalah instal AppStore yang saya alami dan cara memperbaikinya. Lagi-lagi, nggak sampai semenit, hanya harus clear cache dan clear data di app AppStore-nya saja. Begitu dikerjakan, app analisa yang saya uninstall duluan itu langsung bisa diinstall normal. Proses update puluhan app yang sudah antri juga lancar jaya terupdate satu per satu.
Sayangnya saat penyelesaian itu terjadi hari sudah agak larut malam. Saya menemukan dan mengeksekusi solusinyapun saat berhenti makan malam yang sudah telat juga. Selesai eksekusi selesai juga makan dan harus buru-buru jalan karena tempat makannya sudah mau tutup.
Jadi gara-gara Google seharian kemarin saya nggak trading.