Sekali lagi seri MotoGP digelar di sirkuit yang sama, Sirkuit Red Bull yang berada di pinggiran Styria, kota terbesar kedua di Ausrtria. Seri lalu berlabel MotoGP Austria, sementara seri yang baru digelar tadi malam berlabel MotoGP Styria.
Rupanya kedua nama itu gampang sekali meleset. Seorang teman sempat nyeletuk, “Syria itu bukannya di Arab?” dengan nada sangat pede. ” Koq jadi Ostrali?”, lanjutnya.
Hehehe … senyumin aja.
Sekali lagi, tanpa kehadiran Sang Juara Dunia, Marc Marquez, di lintasan. Sepertinya cidera yang dialaminya perlu lebih banyak waktu untuk.diaembuhkan dari perkiraan semula. MotoGP tanpa Marquez rasanya memang seperti ada yang kurang. Tapi di sisi lain tanpa penampilannya yang demikian dominan, persaingan di lintasan jadi terasa lebih seru.
Sekali lagi, menempatkan KTM yang baru beberapa tahun turun di kelas MotoGP di puncak podium.
KTM mengulang sukases MotoGP Ceko dimana pembalap tim pabrikannya tampil sebagai pemenang. Hanya saja kali ini yang berdiri di puncak podium bukan pembalap tim utama. Miguel Oliviera membesut motor KTM bersama tim Tech 3. Tapi sebetulnya kemenangan Oliveira sangat kental dengan nuansa keberuntungan. Sampai beberapa detik menjelang balapan berakhir kita masih melihat pembalap tim utama KTM, Pol Espargaro melaju paling depan mendekati garis finish.
Sukses KTM kali ini lebih meyakinkan dari keberhasilan mereka di Ceko, karena kali ini selain menempatkan Oliveira sebagai pemenang, Espargaro yang finish di urutan ketiga juga membesut motor KTM.
Keberhasilan KTM memenangi balapan ini juga memutus kedigdayaan Ducati di sirkuit ini. Meskipun pembalap Ducati belum pernah berhasil menjadi juara dunia lagi sejak Casey Stoner, selama bertahun-tahun pembalap Ducati selalu mejuarai seri yang digelar disini.
Sekali lagi, bintang baru. KTM menempatkan wajah baru di podium MotoGP. Juara MotoGP Ceko, Brad Binder, berkewarganegaraan Afrika Selatan, baru pertama kali memenangkan seri MotoGP. Oliveira berkewarganegaraan Portugal, juga baru pertama kali memenangkan seri MotoGP. Meskipun jelas beda, negara tempat kedua pembalap ini berasal bukanlah negara yang populer sebagai asal pembalap MotoGP.
Sekali lagi, tim-tim pabrikan favorit yang biasanya menjadi langganan podium MotoGP, terpuruk dipecundangi tim satelit, tim pabrikan baru, dan tim pabrikan yang jarang menang. Suzuki tahun ini nampak lebih kompetitif dari Honda dan Yamaha.
KTM jelas menjadi bintang kali ini. Ducati menempatkan pembalap tim satelit, Jack Miller di podium kedua, sementara Andrea Dovizioso yang membalap untuk tim utama Ducati finish di posisi kelima. Suzuki sanggup mengimbangi kedigdayaan KTM dan Ducati dengan mengantar Joan Mir finish ke-4 dan Alex Rins di posisi ke-6.
Di belakang dua KTM, dua Ducati, dan dua Suzuki, baru muncul Honda besutan pembalap tim Idemitsu, Takaaki Nakagami. Pembalap-pembalap tim pabrikan Honda? Lupakan saja dulu deh. Tanpa Marc Marquez, Repsol Honda bukan apa-apa. The other Marquez, Alex, sepertinya tidak bisa diharapkan. Posisi terbaik motor Yamaha diraih Valentino Rossi yang finish di posisi ke-9. Meskipun raihan yang ditorehkan Rossi nampak buruk, tapi hasil yang dicapai pembalap gaek yang tahun depan harus rela didepak dari tim utama ini masih yang terbaik dibanding pembalap-pembalap Yamaha lainnya.
Bukti lain kedigdayaan KTM di MotoGP Styria, seluruh pembalap KTM, baik tim utama maupun satelit, finish di 10 besar. Detailnya, dalam 10 pembalap yang terdepan mencapai garis finish ada empat pembalap KTM, dua pembalap Ducati, dua pembalap Suzuki, dan masing-masing satu pembalap Honda dan Yamaha.