Keseruan gelaran seri MotoGP Andalusia yang digelar di Sirkuit Jerez – tempat yang sama dengan seri MotoGP Spanyol yang digelar minggu lalu – kehilangan satu daya tariknya saat Honda akhirnya memutuskan untuk mengandangkan Marc Marquez. Pembalap utama Honda itu sempat membuat kejutan dengan menyatakan siap masuk lintasan hanya beberapa hari setelah turun dari meja operasi menyusul kecelakaan hebat yang dialaminya minggu lalu.

Sukses membuktikan bahwa kemenangannya di seri lalu bukan kebetulan semata, Fabio Quartararo mengulang sukses yang baru ditorehkannya minggu lalu, memimpin balapan dari start sampai finish. Tidak ada yang terlalu seru dari aksinya di lintasan selain beberapa detik saat Vinales sempat mencoba menyalipnya. Setelah itu Quartararo meluncur mulus menuju podium pertama.

Membalap untuk tim satelit, sukses Quartararo ini juga kembali mempermalukan tim pabrikan Yamaha yang selain memiliki pembalap-pembalap yang lebih berpengalaman juga (mestinya) memiliki motor yang lebih mumpuni. Kembali Quartararo membuktikan bahwa keputusan Yamaha untuk mendudukkannya di jok motor Rossi adalah pilihan yang tepat. Berandai-andai, kalau saja Rossi tidak menyisakan kontrak setahun lagi tahun ini, mungkin kita sudah akan melihat Quartararo di atas motor pabrikan tahun ini.

Kalau Francesco Bagnania yang membalap untuk tim satelit Ducati tidak mengalami masalah dengan motor yang memaksanya untuk keluar dari persaingan sebelum balapan berakhir, aib tim pabrikan Yamaha sejatinya lebih parah. Pada akhirnya nasib sial Bagnania menjadi berkah bagi Yamaha. Saat balapan berakhir 3 pembalap Yamaha menguasai podium, meskipun mirisnya justru pembalap tim satelit yang berdiri di podium teratas.

Selain 3 pembalap Yamaha menguasa podium, sesuatu yang sudah sangat lama tidak terjadi, ada hal lain yang cukup menarik dicermati. Ketiga pembalap itu datang dari generasi yang berbeda, dimana Rossi yang paling senior, disusul Vinales yang datang menggantikan Lorenzo yang sempat cukup lama menjadi rekan setim Rossi, dan Quartararo yang sekarang membalap untuk tim satelit Yamaha dan sudah diplot untuk menggantikan Rossi menjadi rekan setim Vinales di tim pabrikan.

Sayangnya posisi ketiga pembalap Yamaha itu antara senioritas dan raihan podium justru berlawanan arah. Rossi yang paling senior finis di posisi ketiga sementara Quartararo yang paling muda finis di posisi pertama.

Tapi biar berimbang, fair buat Rossi, perlu dicatat kalau prestasi Rossi kali ini jauh lebih baik dari minggu lalu, dimana Rossi memulai balapan dari posisi ke-11 dan gagal menyelesaikan balapan. Kali ini Rossi start dari posisi ke-4 dan finish di posisi ke-3.

Lalu kemana Honda dan Ducati serta tim-tim lain seperti Suzuki, KTM dan Aprilia?

Honda menempatkan pembalap tim satelitnya Takaaki Nakagami di posisi ke-4 sementara Suzuki menempatkan Joan Mir di posisi ke-5. Ducati menempatkan Andrea Dovizioso di posisi ke-6 disusul Pol Espargaro yang menunggangi motor KTM di posisi ke-7. Sepertinya semua kebagian posisi di 10 besar kecuali Aprilia yang pembalap utamanya, Bradley Smith, finish di posisi ke-12.

Tanpa Marc Marquez, nasib Honda tidak berbeda dengan Yamaha, sama-sama dipecundangi tim satelit. Seolah mengulang balapan minggu lalu, Alex Marquez kembali memulai balapan dari posisi paling buncit, 21. Hanya saja kali ini dia finish lebih baik, di posisi ke-8, sementara minggu lalu dia finish di posisi ke-12.

Apa yang paling menarik pada gelaran MotoGP hari ini? Nggak banyak. Mungkin beberapa lap pertarungan antara kedua pembalap tim pabrikan Yamaha setelah Francesco Bagnania keluar lintasan yang pada akhirnya dimenangkan Vinales yang sukses menyalip Rossi di putaran terakhir.