Katanya nih, netizen +62 itu lemes banget. Apa-apa dikomenin. Stereotip-nya Bu Tejo lah pokoknya. Tapi sebetulnya hobi komen itu bisa diarahkan pada sesuatu yang positif koq, bahkan bisa menghasilkan uang. Nggak percaya?

Saya sebetulnya termasuk salah satu diantara golongan hobi komen itu. Tapi selama ini saya memilih menebar komen di Google Map. Gak cuma komen alias review, kalo kebetulan ada saya juga nambahin foto bahkan video. Kumplit cuman gak pake telor.

Tau kan ya kalo Google Map itu yang kita komentarin tempat.? Tempat apa? Ya tempat apa aja yang penting tempat, ada lokasi fisiknya. Dan terpenting lokasi fisik itu haru ada titiknya di Google Map. Entah titik itu dipasang si pemilik atau pengelola tempat sendiri atau dipasang orang lain, kalo dari sisi komen-mengomen ya sama aja.

Kenapa saya sering berkomentar di Google Map? Ladang amal aja sih. Maksudnya berbagi. Memberi informasi objektif pada mereka yang mencari info tentang tempat tertentu. Kenapa saya bilang ladang amal? Ya karena aktivitas itu tidak dibayar sepeserpun alias gratis tis tis tis.

Lalu kalo gak dibayar kenapa saya mau komen-komen di Google Map mesipun gak dibayar? Beneran hanya sekedar amal saja?

Ya nggak jugalah Bos! Jaman sekarang kencing aja bayar koq.

Saya bergerak di bidang pariwisata. Dengan menjadi orang yang gacor memberi informasi maunya saya akan menjadi sosok referensi. Maun tau informasi pariwisata Bali atau Indonesia?

Tanya ke saya!

Nah kau orang percaya informasi yang saya berikan berkualitas, nanti kan mungkin mulai muncul pertanyaan-pertanyaan yang bisa dimonetize. Misalnya saja nanya villa disewakan di Bali yang nyaman dan cukup untuk keluarga beranggotakan 10 orang. Saya referensikan opsi. Mereka percaya, tertarik, booking bayar. Masa iya sih si pemilik villa nggak mau bagi-bagi kan?

Nah itu kalo saya ladang amal berkomentarnya itu palingan di Google Map. Buat mereka yang nggak “main” di Google Map, nggak usah maksain. Karena rajakomen.com juga bayar untuk komen di beberapa kanal lain.

Jadi sederhananya sih kalopun misalnya ada keuntungan, ada manfaat dati komen-komen di Google Map, sejauh ini sih keuntungannya tidak langsung.

Itu dulu.

Sekarang ada rajakomen.com. Saya bisa menyalurkan hobi komen saya dan dibayar. Beneran ini. DIBAYAR! Pake duit? Ya iyalah Cong, pake duit. Masa iya cuma dibayar dengan ucapan terima kasih atau dibayar pake do’a. Emang penganten, mohon do’a restu? Kita mah mohon dua rebu.

Seriusan ini!

Jadi sambil menyelam minum air sama rajakomen.com ini. Manfaat amaliyah berkomentar di Google Map tetep dapet, tapi juga dapet duit. Lengkap toh? Enak toh? Udah gak usah minta digendong kemana-mana!

Banyak nggak dapetnya?

Lha cuman komentar doang masa iya mau dibayar kebeli BRV baru. Tapi lumayan lah. Kita komen-komen kan nggak gratis-gratis amat. Bayar koneksi. Nah kalau sekedar untuk beli paket data sih, bayarannya berlebih banyak.

Clue-nya udah saya kasih tuh, mohon dua rebu. Gak jauh-jauh amat dari situlah.

Nah kalo saya memang ladang amal berkomentarnya di Google Map. Yang mainnya di tempat lain, nggak harus maksain buat pindah ke Google Map haya sekedar biar dapet duit. Gak punya harga diri itu namanya.

Rajakomen.com juga membayar untuk komentar di beberapa platform populer lainnya. Misalnya Tiktok, Youtube, Instagram, Playstore, bahkan Detik.

Jadi mau dibayar untuk sekedar berkomentar? Yuks daftar ke rajakomen.com