Update algoritma Google sering kali dituding sebagai biang kerok ambrolnya ranking website pada daftar hasil pencarian alias SERP Google. Bukan hanya praktisi pemula, banyak konsultan SEO dan penyedia jasa SEO yang pastinya menyebut dirinya profesional dan berpengalaman sering menggunakan alasan update algoritma Google saat clientnya mengeluhkan ranking website yang SEO-nya ditangani si konsultan tiba-tiba ambrol.
Jangan halu!
Jangan mau dikibulin!
Update algoritma Google (harusnya) nggak bikin ranking ambrol.
Memang sih tidak semua yang melabeli dirinya sebagai konsultan SEO dan menyebut dirinya profesional dan berpengalaman itu benar-benar profesional dan berpengalaman. Tapi bahkan para pemula yang baru selesai kursus SEO atau baru melek SEO hasil Googling sana-sini, kalau melabeli diri sebagai seorang konsultan yang menawarkan jasa SEO, saat bertemu dan meyakinkan calon client pasti ngakunya profesional dan berpengalaman.
Rule-of-thumb-nya makin dia nggak tahu apa-apa, makin dia gencar mengaku dirinya profesional. Makin sedikit jam terbanynya, makin getol dia menyebut dirinya berpengalaman. Sementara yang benar-benar profesional dan berpengalaman biasanya justru senyum-senyum aja. Profesionalitas dan pengalamannya terlihat dengan sendirinya dari saat dia bicara, dan akhirnya terkonfirmasi dengan hasil yang diberikannya.
Filosofi Update Algoritma Google
Penjara bukan hotel. Tujuan marketing hotel memang menuhin kamarnya dengan tamu. Tujuan polisi nangkepin maling bukan untuk memenuhi sel dengan maling, tapi untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik pada masyarakat, bebas dari gangguan maling, bebas dari rasa takut hartanya dicolong.
Menganalogikan Google dengan polisi, kita harus memahami update algoritma Google itu bukan untuk mengambrolkan ranking website atau halaman web orang. Kepentingan Google adalah memberikan hasil pencarian berkualitas pada para penggunanya, membebaskan mereka dari pemilik website yang mengelabui sistem agar websitenya yang berkualitas rendah bisa dianggap berkualitas tinggi dan mendapat ranking yang tinggi, lengkap dengan semua keuntungannya.
Kita mengenalnya dengan istilah “gray hat SEO”.
Kalo anda nggak nyolong, anda menunjukkan gelagat yang membuat anda dicurigai sebagai maling, apakah anda akan ditangkap polisi?
Pasti tidak.
Kalau website atau halaman web anda tidak memiliki indikasi menerapkan praktek-praktek gray hat SEO, apakah Google akan menyingkirkannya dari SERP melalui update algoritma?
Ya nggak mungkin.
Yang ada justru website atau halaman web anda mungkin rankingnya malah naik setelah adanya update algoritma Google.
Kenapa?
Karena website dan halaman web yang menikmati ranking lebih tinggi dengan akal-akalan ala gray hat SEO akan banyak yang rontok sehingga secara otomatis ranking website atau halaman web anda akan terdongkrak naik menggeser posisi yang mereka tinggalkan.
Jadi kalau strategi SEO anda jelas dan konsisten hanya menggunakan teknik SEO white hat, update algoritma itu justru berita gembira yang harus disambut baik.
Ranking Ambrol Pasca Update Algoritma Google?
Jadi kalau ranking website atau halaman web anda ambrol setelah pemberlakukan update algoritma Google, jangan ujug-ujug menyalahkan update algoritmanya, tapi evaluasi lagi teknik SEO yang digunakan.
Kalau anda tiba-tiba ditangkap polisi, jangan langsung nyalahin polisinya. Anda nyolong nggak? Kalau iya, ya sudah berarti itulah masalahnya. Kalo nggak, liat-liat dulu, apakah ada sesuatu pada diri anda, pada tindakan anda, atau mungkin pada situasi di seputar anda, yang membuat anda terindikasi nyolong.
Karena kalau teknik yang anda gunakan benar-benar white hat SEO, update algoritma tidak akan membawa pengaruh buruk pada rankingnya. Seharusnya malah naik. Bukan turun apalagi ambrol.
pageone.co.id
Mungkin anda menggunakan menggunakan teknik SEO yang masuk kategori gray hat dengan keyakinan itu nggak akan ketahuan karena anda sudah menerapkan langkah-langkah tertentu untuk mengaburkannya. Kalau anda tidak merasa menggunakan teknik SEO gray hat, coba evaluasi apakah ada diantara teknik SEO yang anda gunakan menimbulkan indikasi penggunaan teknik gray hat SEO, meskipun mungkin sebelumnya tidak anda sadari.
Kalau aktivitas SEO anda dipandu konsultan SEO atau backan dilaksanakan sepenuhnya oleh penyedia jasa SEO dan saat rankingnya ambrol mereka mengatakan itu akibat update algoritma Google, maka profesionalitas dia itu yang harus dipertanyakan.
Konsultan SEO atau penyedia jasa SEO profesional seharusnya tanya menggunakan teknik yang murni white hat. Konsultan atau penyedia jasa SEO berpengalaman harusnya tahu persis benang merah yang membedakan teknik white hat dan gray hat SEO sehingga tidak mungkin “kejeblos”.
pageone.co.id
Kalau SEO anda ditangani pihak eksternal dan anda dirugikan karena ranking website atau halaman web anda ambrol setelah update algoritma Google, anda justru seharusnya menuntut konsultan SEO atau penyedia jasa SEO yang menanganinya.
Kenapa Gray Hat?
Saya berkali-kali menyebut teknik SEO gray hat yang mungkin menjadi penyebab ranking website atau halaman web anda ambrol saat ada update algoritma Google.
Kenapa saya nggak sebut black hat?
Praktek yang murni SEO black hat sekarang ini ini bisa dibilang sudah nggak ada lagi. Jaman SEO black hat sudah lama berlalu. Algoritma Google sudah demikian maju sehingga praktek SEO black hat sudah akan langsung terdeteksi. Jangankan sampai dapat ranking, terindekspun sudah tidak mungkin.
Yang masih banyak sekarang ini ya gray hat itu. Praktek black hat yang dikamuflase sedemikian rupa sehingga tidak terdeteksi dan dianggap white hat. Praktek superit ini biasanya pada awalnya suasses mengelabui Google sehingga lolos indeks bahkan mendapat ranking yang bagus.
Yang model-model superti ini biasanya yang kemudian saat Google melakukan penyempurnaan sistem lewat update algoritma kemudian kedok white hat-nya terbuka, praktek black hat-nya ketahuan, sehingga rankingnya tiba-tiba ambrol.