Ucapan petinggi PDI Perjuangan, Puan Maharani, yang juga puteri Ketua Umum partai berlambang banteng banyak dimanfaatkan fihak-fihak yang setidaknya dari sisi haluan politik terafiliasi dengan partai-partai yang berseberangan untuk mengobarkan amarah masyarakat Sumatera Barat terhadap PDI Perjuangan. Motivasinyapun sangat mudah dibaca. Secara kedaerahan, mengumpulkan suara masyarakat Sumatera Barat untuk Calon Kepala Daerah yang mereka usung. Secara nasional mendelegitimasi PDI Perjuangan sebagai “partai penguasa” termasuk para pejabat tinggi yang berasal dari PDI Perjuangan, terutama Presiden Jokowi.
Usulan Fadli Zon, Anggota DPR dari Partai Gerindra yang konon juga merupakan Ketua Ikatan Keluarga Minangkabau, untuk mengganti nama Propinsi Sumatera Barat menjadi Propinsi Minangkabau, saya yakin juga terkait erat dengan upaya menggoreng pernyataan Puan Maharani itu.